Di Balik Mata

Kau tahu?

Mata itu tak selalu melihat yang benar-benar terjadi.
Adakalanya ia benar, dan sering kali pun keliru. Mata indah seperti batu safir sekalipun tak luput dari salah. Karena apa? Semua yang hanya terlihat mata hanya penampakan yang bisa saja kau sebut kamuflase. Tidak ada yang tahu, apakah ia berbohong atau sedang baik bersandiwara.
Cara Tuhan “mengajarkan” kita memenuhi kewajiban kita, bahkan tanpa mata pun pasti dapat terlaksana.
Namun, nyatanya tidak semua orang mampu berjalan tanpa melihat, menilai sesuatu tanpa melihat, dan berpendapat tanpa melihat. Semua yang hanya dapat dilihat bahkan belum tentu dapat kau resapi arti yang dimilikinya.


Kau tahu?

Aku keliru. Bahkan diriku sendiri banyak sekali keliru dengan mata ini. Sungguh jahat!
Yang terlihat justru tidak sesuai. Memaknai apapun di depan ku tidak seharusnya dengan cara yang demikian. Bahkan hatiku teriris jika sedang berkaca pada diri sendiri, apa yang telah ku lakukan?
Bahkan aku tidak lebih baik dari yang terlihat. Apa ini? Kebaikan yang berujung pada semua kebahagiaan semu? Bukan, bukan itu. Kesedihan teramat dalam yang sungguh meratapi? Bukan itu pula.


Lalu?

Selama ini mata ini salah. Seharusnya yang mata ini lihat bukan apa yang terjadi di depan mataku.
Tetapi, coba kembali lihat. Apa yang terjadi di balik mata ini?
Yang tak terlihat.
Yang tidak ditunjukkan.
Dan apa tujuannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Just Intermezzo~~

"Siapkah Menikah?" Part 2