Hadiah untuk Mama
Hadiah
untuk Mama ~
Pada setiap
peristiwa, semua orang pasti menginginkan yang terbaik. Mereka menginginkan apa
yang akan diterimanya merupakan suatu hal yang selalu baik, walau kadang tidak
sedikit juga yang menolak untuk memberi hal baik.
Ketika
mendapatkan sesuatu, pasti seseorang akan merasakan bahagia. Apalagi itu
merupakan hal yang sangat diidamkan. Sebuah hadiah, hadiah yang sangat indah.
Hadiah yang dapat mempererat ikatannya dengan Sang Pencipta. Hadiah yang
mengikatnya dengan saudara sesama manusia.
Siapa yang
tidak menyukai sebuah hadiah?
Bahkan jika
itu tidak bernilai banyak sekalipun.
Pasti
sangat menyenangkan bila mendapat hadiah, dan salah satunya adalah hadiah
sebuah anugerah kehamilan. Hadiah langsung dari Allah sekaligus menjadi amanah
bagi pasangan suami-istri untuk dapat merawat dan membimbingnya menjadi
hamba-Nya yang taat dan juga berbakti. Siapa yang tidak senang jika sebuah
kabar yang ditunggu sejak lama, akhirnya datang jua?
*****
Ya, itulah
yang terjadi pada pasutri yang tengah bergembira menanti kepastian kabar
bahagia tersebut. Hadiah ini sudah ditunggunya sejak 1,5 tahun sejak mereka sah
menjadi pasangan halal di mata agama dan hukum.
Setelah
positif dinyatakan hamil oleh tim medis, pasutri sangat bahagia. Alhamdulillah,
akhirnya hadiah ini mereka raih juga. Sangat disayangnya hadiah tersebut hingga
mereka menikmati setiap waktu yang berjalan seperti sebuah mimpi. Dihabiskannya
waktu bersama, sama-sama belajar dan berusaha untuk menjadi calon ibu dan bapak
baru, dan mempersiapkan semua hal mulai dari gizi, kesehatan, dan fasilitas
lainnya untuk memenuhi kebutuhannya kelak.
Di samping
rasa bahagia itu, semesta pun tidak diam. Entah apa rencana Allah kepada keluarga
ini, pada kehamilan 5 bulan, tiba-tiba dirasa bahwa kehamilannya sudah tidak
kuat untuk bertahan. Terasa banyak keluhan yang terjadi pada kehamilannya.
Terasa tidak nyaman. Hingga pada kehamilan 7 bulan, terjadi perdarahan.
Ya Allah,
apa yang sedang terjadi? Baru beberapa bulan dirasa semua baik-baik saja. Namun
mengapa bisa terjadi musibah seperti ini?
Hadiah itu
terancam akan diminta kembali! Bagaimana ini?
Entah apa yang menjadi penyebabnya, mungkin saja karena kelelahan atau memang kehamilan ini agak rentan dan lemah sehingga mudah sekali mendapat trauma tidak baik dan gangguan kenyamanan seperti saat itu.
Entah apa yang menjadi penyebabnya, mungkin saja karena kelelahan atau memang kehamilan ini agak rentan dan lemah sehingga mudah sekali mendapat trauma tidak baik dan gangguan kenyamanan seperti saat itu.
Paramedis
pun mendiagnosa hal tersebut sebagai gejala premature. Perdarahan itu
menyebabkan sang ibu harus tetap bed rest
untuk memaksimalkan usaha pertahanan kehamilannya itu. Diberikan pula beberapa
terapi penguat agar janin masih dapat bertahan di dalam rahim sampai waktunya
tiba.
Sang ibu
berusaha untuk tetap bertahan, walau rasanya sangat mengganggu. Kehamilan
dengan keluhan itu tidak menyenangkan, apalagi ini kasus gejala premature. Bisa
bayangkan bagaimana ia harus bertahan dengan rasa sakit yang sangat tidak
terbayangkan?
Setiap 2
minggu sekali, sang ibu rutin mengontrol kehamilannya ke medis terdekat. Agar
ia tahu dan yakin bahwa kehamilannya sudah baik-baik saja.
Alhamdulillah…
Ternyata
Allah tidak jadi mengambil kembali hadiah yang sudah diamanahkan pada pasangan
ini. Dijaganya hingga benar-benar sudah cukup umur untuk dilahirkan. Dan kini
menginjak masa 9 bulan dan janin sudah siap untuk bertemu dengan sang mama.
Momen-momen
yang ditunggu pun datang. Alhamdulillah amanah tersebut lahir dengan normal.
Dikala orang-orang sedang bersiap untuk sholat subuh pasca santap sahur bersama
keluarga, pasangan ini dengan gembiranya menyambut seorang anak perempuan yang
mungil lahir ke dunia.
Setelah
proses persalinan selesai, maka saatnya BBL (Bayi Baru Lahir) tersebut
diperiksa keadaannya oleh tim medis. Alhamdulillah fisik lengkap, malah ada
tambahan bumbu dalam racikan kulit si kecil. Beberapa tanda lahir menandai
tubuhnya, hal itu wajar. Alhamdulillah, biar gak ketuker ehehe.
Namun, ada
hal yang perlu perhatian orang tua si kecil. Ternyata diketahui bahwa berat
lahir bayi tersebut kurang dari normal. Seharusnya bayi normal bisa mencapai
2500 gr – 4000 gr. Gadis kecil yang terlahir ini memiliki berat hanya 2400 gr
dan terlihat kurus.
Diketahui
bayinya BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), ibu mana yang tidak merasa sedih dan
kecewa. Seolah usahanya tidak berhasil untuk menjadikan bayinya normal. Setelah
bebrapa hari mendapat perawatan cukup dari paramedic di rumah bersalin, Alhamdulillah bayi kecil itu
kian membaik.
Bayi itu
tumbuh menjadi seorang anak yang aktif dan tidak takut pada apapun, walau
beberapa waktu setelahnya, tepat saat pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan
giginya, dokter itu mengatakan bahwa anak ini mungkin terkena hipokalsemia
(kadar kalsium rendah dalam darah), karena giginya mudah keropos dan emailnya
mudah sekali terkikis.
Mungkin penyebabnya karena malnutrisi entah saat
kehamilan atau pada masa pertumbuhan. Karena yang diketahui bahwa semua organ
sehat dan dalam batas normal.
Apa lagi
ini? Bahkan yang sehat sekalipun masih saja ada masalah yang tidak terlihat.
Padahal
sejak kecil sang ibu dan sang ayah selalu memenuhi kebutuhannya, bahkan susu
selalu ada selama masa pertumbuhan dan menjadi konsumsi wajib baginya. Usaha
apalagi yang kurang?
Baik, tidak
perlu khawatir. Masih harus ikhtiar sepertinya, belum boleh berhenti.
Ya Allah,
jika Engkau ridho terhadap apa yang terjadi, maka manusia manapun seharusnya
ridho pula dengan kehendak-Mu. Semoga sang orang tua serta anak senantiasa
tawakal dan tetap ikhtiar untuk mencapai tujuan mereka.
Misi
selanjutnya, booster susu dan vitamin dilanjutkan~~
Walau
demikian, jangan lupa tetap saling berterima kasih.
Terima
kasih ayah, sudah mau setia mendampingi ibu untuk berjuang mempertahankan
kehidupan keluarga kecil yang kini tidak lagi sepi.
Terima
kasih ibu, sudah berusaha keras berjuang mempertahankan hidup seorang penerus
keluarga yang mungkin dapat dikatakan prosesnya tidaklah mudah dan anak yang
dilahirkan pun tidaklah sesempurna yang diharapkan.
Terima
kasih ya debay, telah berusaha untuk kuat sejak dalam kandungan ibu. Sudah
berusaha hidup dengan sebaik-baiknya, walau ternyata masih kurang optimal.
Terima
kasih banyak untuk selalu menjadi pelipur lara dan jawaban atas doa di 1,5
tahun berusaha memiliki keturunan, serta terima kasih telah lahir normal
menjadi anak sholihah yang Allah dan orang tua ridhoi.
*****
Walau
demikian, semua hal yang terjadi itu pasti ada maksudnya.
Kehendak Allah tidak semata-mata terjadi begitu saja.
Kehendak Allah tidak semata-mata terjadi begitu saja.
“Dan engkau tidak mampu menempuh
jalan itu, kecuali apabila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Dzat
Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana” (QS Al-Insân [76]: 30).
Jangan
takut akan apa yang Allah kehendaki akan baik atau buruk dampaknya untuk kita.
Tawakal dan Qana’ah, berprasangka baiklah pada Allah. Maka, Allah akan meridhoi
prasangkamu itu. Dan di setiap kesulitan, yakin bahwa kita tidaklah sendiri.
Pasti ada yang akan mendampingi. Sekalipun itu hanya Allah Ta’ala semata.
Tak perlu
berlebihan dalam menanggapi sesuatu, bahkan untuk suatu hadiah amanah seperti
kisah di atas. Cukup dengan rasa syukur kepada Allah Ta’ala karena masih
diridhoi dan dipercaya untuk mendapat hadiah yang luar biasa besar itu. Menerima
apapun keadaannya, dan tidak segan untuk ikhlas jika titipan amanah tersebut
harus dikembalikan kepada yang Maha Memiliki segalanya.
Untuk kisah
kali ini, mungkin banyak nilai yang dapat dipelajari. Namun, entah bisa
benar-benar tersampaikan atau belum. Semoga kita menjadi bagian dari hamba-Nya
yang senantiasa ridho dengan setiap keputusa-Nya. Senantiasa ikhlas menghadapi
masalah dan keadaan serumit apapun. Serta Qana’ah jika memang belum Allah ridho
mendapat kebaikan saat ini, mungkin di waktu mendatang.
Oleh
karenanya, yuk kita masing-masing bermuhasabah diri.
Sudah
sampai mana keikhlasan kita atas ridho Allah untuk kita sebagai umat-Nya?
Sudahkah
kita bersyukur dengan setiap takdir yang Allah ridhoi, baik dan buruknya
keadaan yang selalu dirasakan setiap harinya?
Alhamdulillah,
semoga postingan kali ini dapat memberikan sedikit motivasi bahwa bersyukur itu
adalah salah satu ibadah yang sangat Allah sukai. Karena selain baik untuk
kehidupan, juga baik untuk koneksi ke Langit.
Sekian dulu
story telling dariku, semoga
bermanfaat ya :)
Jazakumullahu
fii khayr.
-
Salam, bayi BBLR -
Komentar
Posting Komentar